Blog kumpulan artikel, foto, video terbaru yang jadi viral dan hebohkan netizen Indonesia

Ads Here

Kerisha Mark, Wanita Yang Miliki Payudara Ekstrim Hingga Harus Dilakban

Kerisha Mark, Wanita Yang Miliki Payudara Ekstrim Hingga Harus Dilakban - Payudara besar bisa meningkatkan rasa percaya diri pada perempuan. Namun jika berlebihan, apalagi disebabkan oleh kelainan hormon, maka payudara superbesar bisa berubah menjadi malapetaka.

Ini dialami oleh Kerisha Mark, seorang perempuan di Texas, Amerika Serikat. Tepat pada ulang tahunnya yang ke-40 baru-baru ini, ia memutuskan untuk mengecilkan sepasang payudara jumbo yang telah menyiksanya bertahun-tahun.

Seperti yang dikutip dari health.detik.com, Mark mengidap kelainan hormon langka yang disebut gigantomastia. Kelainan ini membuat Payudara Kerisha Mark tumbuh hingga mencapai ukuran ekstrem yakni 36NNN, masing-masing mempunyai bobot 15 pound atau sekitar 6,8 kg. Untuk menahannya, Mark sampai harus menempelkan lakban.

“Saya sama sekali tidak bisa lari atau meloncat. Sangat terbatas dalam banyak hal. Maksud saya, kamu tidak bisa menemukan sport-bra untuk ukuran itu,” keluh Mark.

Mark mengaku menghadapi banyak masalah kesehatan terkait ukuran payudara yang tidak wajar tersebut. Mulai dari perasaan tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian, nyeri akibat otot leher yang tertarik, nyeri punggung, dan stres secara emosional.

Dokter yang mengangani Mark mengatakan, operasi untuk mengecilkan payudara dibutuhkan dalam kasus ini. Jika tidak tertangani, kondisi yang dihadapi Mark bisa menyebabkan kyphosis, yakni pertumbuhan tidak normal pada tulang punggung yang membuat Mark menjadi bungkuk.

Usai operasi, Mark merasa jauh lebih baik. Ia bisa kembali berolah raga dan tidak perlu lagi menghadapi tatapan aneh yang tidak diharapkan, yang selama ini selalu didapatnya saat berada di tempat umum.

Thanks for reading Kerisha Mark, Wanita Yang Miliki Payudara Ekstrim Hingga Harus Dilakban. Please share...!

0 Comment for "Kerisha Mark, Wanita Yang Miliki Payudara Ekstrim Hingga Harus Dilakban"

Back To Top