Blog kumpulan artikel, foto, video terbaru yang jadi viral dan hebohkan netizen Indonesia

Ads Here

Membayangkan Jika Rizieq dan Ahok Tinggal Satu Sel

Membayangkan Jika Rizieq dan Ahok Tinggal Satu Sel - Kasus yang membelit penggagas Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab bertambah lagi. Setelah menjadi tersangka penistaan Pancasila, Rizieq menjadi tersangka obrolan porno dalam skandal "Firza Hot".

Usai penetapan Rizieq sebagai tersangka obrolan pornografi, polisi pun berencana melakukan tindak lanjut berupa pencarian terhadap tersangka yang dikabarkan bersembunyi di Arab Saudi atas nama umroh itu. Secara formal, Polda Metro Jaya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan sejak kemarin, Selasa (30/05/2017).

Polisi akan mendatangi rumah pria yang sering lantang membakar emosi massa itu. Selanjutnya polisi akan ke imigrasi sebagai dasar pengeluaran surat Daftar Pencarian Orang (DPO), lalu bekerjasama dengan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk melacak keberadaan Rizieq, termasuk bekerjasama dengan interpol.

Hal ini membuktikan keseriusan polisi dalam memburu Rizieq yang disangka melanggar Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, dengan ancaman penjara di lima tahun plus.

Sementara itu, Firza Husein, yang diduga menjadi lawan percakapan dan diminta bugil oleh Rizieq lebih dulu ditetapkan menjadi tersangka. Firza juga lebih kooperatif dengan menghadiri beberapa panggilan untuk pemeriksaan.

Melihat keseriusan polisi, Rizieq sepertinya bakal merasakan kerangkeng jeruji besi, sebagaimana seterunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Yang menarik adalah membayangkan seandainya nanti keduanya ditempatkan di dalam satu sel. Apabila ini terjadi, mungkin keduanya bisa berbaikan untuk dijadikan teladan bagi anak bangsa bahwa setelah bermusuhan, yang harus dilakukan adalah saling memaafkan dan bersikap manis, kalau perlu tinggal bersama.

Konflik yang sudah telanjur memberikan luka dan tontonan tak elok harus diselesaikan dengan rekonsiliasi dengan tuntas oleh mereka berdua. Apabila Rizieq-Ahok sungkan melakukannya ditempat terbuka, mereka pasti bisa melakukannya di tempat tertutup seperti penjara. Setidaknya, Ahok akan mendiami bui tujuh bulan ke depan (sepertiga masa tahanan), waktu yang cukup bagi pengadilan untuk memutuskan apakah Rizieq bersalah atau tidak. Jika bersalah, bisa saja Rizieq ditempatkan satu sel dengan Ahok. Dua anak nakal yang suka bertengkar mungkin akan akur jika ditaruh di kamar yang sama.

Tak perlu seret-seret agama
Pendukung Rizieq, terutama menyikapi skandal Firza Hot, selalu menguar-uarkan ada kriminalisasi ulama. Bahkan, ada desakan supaya Presiden Jokowi mengintervensi kasus ini. Sikap ini tentu beroposisii dengan upaya penegakan hukum.

Akan tetapi, untungnya, sesepuh ulama seperti KH. Ma’ruf Amin (ketua MUI) segera menyatakan sikap bahwa penetapan Habib Rizieq sebagai tersangka dalam skandal Firza Hot tak ada kaitannya dengan kriminalisasi ulama, tetapi merupakan persoalan hukum biasa.

Kyai Ma’ruf juga meminta Rizieq mengikuti saja proses hukum yang berlangsung. Semua pihak diminta percaya bahwa pengadilan adalah tempat untuk membuktikan seseorang percaya atau tidak.

Sementara itu, desakan kepada Jokowi untuk menghentikan kasus pornografi Rizieq malah terlihat inkonsisten. Saat mencuat kasus penistaan agama oleh Ahok, para pemuja Rizieq melakukan demonstrasi supaya penguasa tidak mencampuri proses hukum. Kini giliran Rizieq terkena kasus, mereka mendesak Jokowi intervensi.

Apabila dibaca menurut teori konsistensi (consistency theory), sikap absurd para pengagum Rizieq mengindikasikan bahwa mereka baru berada di fase pertama, yakni penolakan atau pengabaian (denial atau ignoring). Mereka tak percaya bahwa idolanya doyan chat mesum, lalu mengekspresikannya dengan cara-cara tak masuk akal dan berlawanan dengan kemauan mereka sebelumnya (pada kasus Ahok dengan mengatakan bahwa hakim yang harus memutuskan). Jika nantinya terbukti benar di pengadilan bahwa Rizieq chat mesum, sesuai teori tersebut, mereka akan mencari pemakluman, mencari dasar transenden (bahwa manusia tak sempurna), dan mengubah topik (nanti tak akan diulangi lagi/tobat). Anda nanti bisa bandingkan sikap ini dengan sikap FPI tatkala ramai skandal seks dengan pelaku artis terkenal.

Apa yang mereka lakukan tentu sah selama tidak ada paksaan, intimidasi dan kekerasan akibat ketidakberterimaan idola mereka terseret kasus. Jika mereka memilih intimidatif dan kekerasan, yang dalam bahaya tak hanya upaya penegakan hukum, tetapi juga citra agama. Bagaimanapun, pengikut Rizieq kerap mengidentifikasi diri mereka sebagai penganut agama yang saleh, tentu saja ini kesalehan versi mereka karena setiap orang atau kelompok bisa saja mengklaim paling saleh.

Sebagaimana Ahok tidak menyeret-nyeret bahwa dia dizalimi karena Cina dan Kristen untuk memantik sentimen ras dan keagamaan pengikutnya, Rizieq patut belajar untuk berhenti menyeret persoalan privatnya menjadi upaya kriminalisasi ulama (secara umum), apalagi kriminasisasi keturunan Arab. Ini penting karena dia masih saja mengatakan, usai pengumuman tersangka, bahwa dia tak ingin kembali ke Indonesia karena takut terjadi pertumpahan darah dan kuatir umat semakin radikal. Pertanyaannya, siapa yang selama ini hendak menumpahkan darah dan radikal? Siapa pula yang sebenarnya mendidik mereka untuk haus pengorbanan darah dan ekstrem (ghuluw) dalam beragama yang tegas di larang Nabi Muhammad itu?

Mungkin Rizieq tahu semua jawaban itu, maka dia berkata demikian. Apabila dia berkata seperti itu karena pengetahuannya, hal ini semakin membuktikan bahwa ada sesuatu lebih besar yang harus diungkap penegak hukum terhadap Rizieq. Sebaiknya Rizieq segera pulang dan bertanggungjawab atau polisi menangkapnya. Jika ternyata bersalah, masyarakat pasti senang melihat dia dan Ahok satu sel untuk dijadikan cerita kepada anak cucu kelak bahwa mulut dan bawa perut harus dijaga jika ingin selamat dari penjara. | rimanews.com

Thanks for reading Membayangkan Jika Rizieq dan Ahok Tinggal Satu Sel. Please share...!

0 Comment for "Membayangkan Jika Rizieq dan Ahok Tinggal Satu Sel"

Back To Top