Rangga, Bocah SMP Gantung Diri di Lemari Karena Orang Tua Cerai Hebohkan Netizen - “Rasanya saya ingin peluk anak ini...”, begitu judul sebuah posting facebook yang dilengkapi dengan gambar seorang anak. Status facebook ini ditulis oleh akun Oryza Sativa. Dalam status facebook yang ditulisnya, ia merasa kasian kepada anak ini.
Tapi siapa yang tidak terharu membaca jalan ceritanya, seorang anak yang cerdas, serta berkecukupan materi. Merencanakan bunuh diri akibat ayah dan ibunya bercerai. Status ini kemudian viral di medsos facebook setelah diposting Kamis (9/6/2016) lalu, dan mendapat berbagai tanggapan netizen.
Berikut jalan ceritanya diungkap akun Oryza Sativa,
Seperti yang diberitakan wajibbaca.com, Rangga atau Aga adalah contoh anak yang berjiwa kosong, haus kasih sayang orang tuanya. Secara materi berkecukupan, sekolah di sekolah elite, pandai secara intelektual, berkomunikasi dengan ibunya memakai bahasa inggris...
Ternyata.... Nun jauh di lubuk hatinya, ia rindu belaian kasih sayang ayah ibunya. Rindu bercengkerama bersama seluruh keluarganya. Rindu bermain dan bermanja-manja bersama sosok yang telah melahirkannya...
Keluarga, adalah benteng yang tangguh bagi perkembangan jiwa anak-anak kita. Tempat yang paling nyaman untuk pulang.
Seruwet dan sepelik apapun permasalahan yang kita miliki, keluarga tetaplah tempat berteduh yang paling indah bagi jiwa dan hati kita.
Jangan sampai anak-anak kita bernasib seperti Aga. Jangan lewatkan waktu yang hanya sebentar bersama mereka, karena usia mereka terus bertumbuh... Jadikan masa kecil-nya bersama kita, menjadi kenangan terindah yang akan terus mereka kenang sepanjang usianya.
Kisah pilu di atas menjadi contoh yang sangat berharga bagi siapapun orangtua, baik keluarga utuh maupun tidak !!!!”
Komentar netizen menanggapi kejadian ini bermacam-macam.
“sedih banget baca nya izin share semoga jadi pelajaran utk semua orangtua...” kata akun Anne Puspayanti.
“Orang tua egoism yg hanya memikirkan kepentingan sendiri dg mengorbankan perasaan anak.” Ungkap akun Dinda Astri.
Kemudian ia melanjutkan “Walaupun nasib rumah tangga mengalami KEGAGALAN, anak tetap lah tidak seharusnya di terlantarkan, dulu saat aku umur 9 th nan juga mengalami hal serupa dan sempat berniat serupa "bunuh diri " namun... aku bangkit, dan sadar tidak seharusnya aku lemah, dalam kepedihan taqdir hidupku saat itu aku senantiasa merenung dan berfikir...
Di setiap perjalanan waktu yg ku lalui pada saat itu, aku selalu menyaksikan pemandangan yg senantiasa memberikan kekuatan bathin ku, yaitu melihat para pengemis, cacat mental, cacat fisik yg senantiasa bekerja keras... Dari situlah keceriaan hidupku pulih dan sehingga kini sanggup memotifasi positive roda perjalanan hidup dan kehidupanku untuk senantiasa tersenyum, semangat berjuang positive di dalam segala sikond.”
Kata akun Sintha Taufiq “gk kuat bacanya.andai ja dia dekat dngan rumah ku.akan ku perlakukan dia seperti anak kandung”
Sungguh cambuk bagi para orang tua, yang kurang memperhatikan anak. Anak tidak hanya butuh materi semata, tetapi yang lebih penting adalah kasih sayang orang tua. Semoga menjadi pelajaran buat kita semua yang telah menjadi orang tua.
Tapi siapa yang tidak terharu membaca jalan ceritanya, seorang anak yang cerdas, serta berkecukupan materi. Merencanakan bunuh diri akibat ayah dan ibunya bercerai. Status ini kemudian viral di medsos facebook setelah diposting Kamis (9/6/2016) lalu, dan mendapat berbagai tanggapan netizen.
Berikut jalan ceritanya diungkap akun Oryza Sativa,
“Rasanya saya ingin peluk anak ini... Aga atau Rangga, kls 2 SMP Global Islamic School, bunuh diri menggantung di lemari baju kamarnya. Korban broken home, ayah ibunya berpisah, dan masing-masing sudah menikah lagi.Copas cerita tentang Aga:
Ayahnya di Jakarta tapi sudah berkeluarga lagi. Berkali-kali berjanji ketemuan dengan Aga, tapi ditungguin oleh si anak ternyata jarang datang.
Ibunya sejak menikah tinggal di Surabaya dengan keluarga barunya, meninggalkan Aga kecil dengan nenek dan tante-nya.
Anak ini depresi, merasa ayah ibunya nggak mencintainya lagi.
Anak ini ternyata sudah merencanakan kematiannya, karena merasa ibu dan ayahnya sudah tidak mencintainya.* * * *
Jadi, dia ingin kembali kepada pencipta Nya yang pasti lebih mencintainya.
Dia bahkan sudah memberikan mainan mainan kesukaaannya kepada teman-temannya. Pada hari minggu dia trial kekuatan lemari dan memperkuat lemari supaya kuat mengantung tubuhnya.
Sejak minggu dia puasa, supaya ketika ia menggantung diri tidak keluar kotoran. Detail perencanaan ia tulis dalam smartphone-nya. Dan dia melaksanakannya pada hari selasa pagi tgl 13 Januari.
Sebenarnya tanda tanda si anak depresi sudah terlihat, tetapi orang tua, nenek dan tantenya tak menghiraukannya.
5 tahun sebelumnya, ketika orang tuanya bercerai sudah diperingatkan bahwa si anak sangat depresi dan cenderung suicidal.
Bayangkan, untuk menggantung dalam lemari, maka dia harus menekuk kakinya.
Bayangkan, di butuhkan waktu 1 menit sambil nafasnya tercekik dia harus terus menekuk kakinya.
Dibutuhkan konsentrasi dan niat yang kuat luar biasa untuk itu.... karena depresi.
Masya Allah..
Seperti yang diberitakan wajibbaca.com, Rangga atau Aga adalah contoh anak yang berjiwa kosong, haus kasih sayang orang tuanya. Secara materi berkecukupan, sekolah di sekolah elite, pandai secara intelektual, berkomunikasi dengan ibunya memakai bahasa inggris...
Ternyata.... Nun jauh di lubuk hatinya, ia rindu belaian kasih sayang ayah ibunya. Rindu bercengkerama bersama seluruh keluarganya. Rindu bermain dan bermanja-manja bersama sosok yang telah melahirkannya...
Keluarga, adalah benteng yang tangguh bagi perkembangan jiwa anak-anak kita. Tempat yang paling nyaman untuk pulang.
Seruwet dan sepelik apapun permasalahan yang kita miliki, keluarga tetaplah tempat berteduh yang paling indah bagi jiwa dan hati kita.
Jangan sampai anak-anak kita bernasib seperti Aga. Jangan lewatkan waktu yang hanya sebentar bersama mereka, karena usia mereka terus bertumbuh... Jadikan masa kecil-nya bersama kita, menjadi kenangan terindah yang akan terus mereka kenang sepanjang usianya.
Kisah pilu di atas menjadi contoh yang sangat berharga bagi siapapun orangtua, baik keluarga utuh maupun tidak !!!!”
Komentar netizen menanggapi kejadian ini bermacam-macam.
“sedih banget baca nya izin share semoga jadi pelajaran utk semua orangtua...” kata akun Anne Puspayanti.
“Orang tua egoism yg hanya memikirkan kepentingan sendiri dg mengorbankan perasaan anak.” Ungkap akun Dinda Astri.
Kemudian ia melanjutkan “Walaupun nasib rumah tangga mengalami KEGAGALAN, anak tetap lah tidak seharusnya di terlantarkan, dulu saat aku umur 9 th nan juga mengalami hal serupa dan sempat berniat serupa "bunuh diri " namun... aku bangkit, dan sadar tidak seharusnya aku lemah, dalam kepedihan taqdir hidupku saat itu aku senantiasa merenung dan berfikir...
Di setiap perjalanan waktu yg ku lalui pada saat itu, aku selalu menyaksikan pemandangan yg senantiasa memberikan kekuatan bathin ku, yaitu melihat para pengemis, cacat mental, cacat fisik yg senantiasa bekerja keras... Dari situlah keceriaan hidupku pulih dan sehingga kini sanggup memotifasi positive roda perjalanan hidup dan kehidupanku untuk senantiasa tersenyum, semangat berjuang positive di dalam segala sikond.”
Kata akun Sintha Taufiq “gk kuat bacanya.andai ja dia dekat dngan rumah ku.akan ku perlakukan dia seperti anak kandung”
Sungguh cambuk bagi para orang tua, yang kurang memperhatikan anak. Anak tidak hanya butuh materi semata, tetapi yang lebih penting adalah kasih sayang orang tua. Semoga menjadi pelajaran buat kita semua yang telah menjadi orang tua.
Thanks for reading Rangga, Bocah SMP Gantung Diri di Lemari Karena Orang Tua Cerai Hebohkan Netizen. Please share...!
0 Comment for "Rangga, Bocah SMP Gantung Diri di Lemari Karena Orang Tua Cerai Hebohkan Netizen"