Curhat di Facebook Karena Harga Sate Kemahalan, Pria Ini Malah di Cibir Netizen - Natizen media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan sebuah postingan Facebook Den Baguse Ngarso di Grup Info Cegatan Jogja, Rabu sekitar pukul 13.00 WIB. Den memosting pengalamannya makan sate dengan Kepala Kantor.
Den mengaku jika dirinya seperti terkenak tipu dengan biaya makan siang tersebut. Ditambah lagi jika pemilik rumah makan tersebut tidak memiliki nota.
Dalam keterangannya, Den bersama kepala kantor makan di warung lesehan di kawasan Malioboro, Yogyakarta tepatnya di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.
Ketika itu, mereka membeli satu porsi sate ayam, dan empat gelas teh hangat. Sang penjual kemudian mematok harga semua makanan itu Rp 50 ribu. Rinciannya, harga satu porsi sate ayam itu Rp 30 ribu, dan empat gelas teh hangat Rp 20 ribu.
Den mengaku harga itu tidak wajar, dan mahal. Den pun tanpa pikir panjang membagikan pengalamannya di akun facebooknya.
Natizen justru berkomentar miring terhadap akun Facebook tersebut.
Den mengaku jika dirinya seperti terkenak tipu dengan biaya makan siang tersebut. Ditambah lagi jika pemilik rumah makan tersebut tidak memiliki nota.
Dalam keterangannya, Den bersama kepala kantor makan di warung lesehan di kawasan Malioboro, Yogyakarta tepatnya di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.
Ketika itu, mereka membeli satu porsi sate ayam, dan empat gelas teh hangat. Sang penjual kemudian mematok harga semua makanan itu Rp 50 ribu. Rinciannya, harga satu porsi sate ayam itu Rp 30 ribu, dan empat gelas teh hangat Rp 20 ribu.
Den mengaku harga itu tidak wajar, dan mahal. Den pun tanpa pikir panjang membagikan pengalamannya di akun facebooknya.
"Sedikit curhatBelum lama curhatan itu di posting, natizen lain pun tak segan menuliskan komentarnya. Namun kebanyakan natizen bukan bersimpati kepada Den dan Kepala Kantor melainkan mereka malah mencibir jika komplain yang dilakukan Den kepada pemilik warung makan itu bukan hal wajar.
Ini saya beserta kepala kantor saya sedang monitoring di stasiun tugu karna sedang ada penertiban kios PKL.
Singkat cerita kepala kantor saya beli sate ayam 1 porsi dan 4 teh anget di sebelah timur pos polisi (sebelah barat parkiran abu bakar ali).
Setelah membayar ternyata habis 50rb (sate ayam 1 porsi 30rb dan 4 teh anget 20rb).
Karna menurut kami harga itu tidak wajar, maka kami meminta nota, dan ternyata si penjual pun tidak mempunyai nota,” tulis akun tersebut.
Natizen justru berkomentar miring terhadap akun Facebook tersebut.
@Kusnanto, ”Kepala kantor jajan entek 50ewu we grundwel gwebangeten…..”Bahkan, salah satu natizen yang mengaku sebagai cucu penjual sate pun ikut berkomentar.
@Aan Jahat, ”ragelem bayar larang ojo jajan mas, masak dewe wae”
@Aditya Meiji Wibowo, ”Saake lur,idep2 grobak satene ben ndang ganti anyar,delok reot ngono meh ambruk”
@Ina Rahayu, ”Segitu murah menurut ku saiki regane ayam we larang sekilo 34ewu.urung sunduk e urung bumbune urung lontonge.urung le ngipasi.terus ditambah sewa tempat..kui mau le dahar satene telas boten?rakyo telas to?jnengan warek to?”
@Rudy Sutanto, ”Wajar bro kalau 30rb masih bisa ditolerir ..kasihan lah yg jual jangan terlalu cepat menyimpulkan”
@Aly Wava Ibnu Achmad, ”Itu warung kakek saya lur…kalo memang merasa kemahalan biar saya kembalikan uangnya.soal nota ak rasa tidak semua pedagang sate punya nota.Apa lagi yang jual seusia kakek saya, ada baiknya yg curhat ini lihat harga sembako di pasaran..biar tau kondisi harga pasar yang sebenarnya.
Begini lho sedulur2 kalo memang merasa kemahalan kenapa tidak tanya langsung di lokasi. Ak rasa kalo begitu lebih etis bukan malah curhat yang sifatnya menjatuhkan.”
Thanks for reading Curhat di Facebook Karena Harga Sate Kemahalan, Pria Ini Malah di Cibir Netizen. Please share...!
0 Comment for "Curhat di Facebook Karena Harga Sate Kemahalan, Pria Ini Malah di Cibir Netizen"