Kisah Dendam Positif Menteri Ali bin Ibrahim Al-Naimi
Kisah Dendam Positif Menteri Ali bin Ibrahim Al-Naimi - Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an. Seorang pegawai...
Blog kumpulan artikel, foto, video terbaru yang jadi viral dan hebohkan netizen Indonesia
BACA JUGA:Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur. Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya.
Sentilan Menohok Dosen Arab Saudi Pada Aa Gym Soal Ahok, Pemimpin Berakhlak dan Etos Kerja
BACA JUGA:Cuma masalahnya karena gengsi, terkadang kita membuat hidup kita berat sendiri. Kita jadi menuntut banyak hal, sampai akhirnya kita tak pernah merasa puas dengan semua yang kita punya.
Video Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya Ini Tersebar Hebohkan Netizen
Sedikit cerita di tengah hari. Hari Sabtu (19 November 2016), saya menjumpai seorang kakek penjual burger yang sedang berjualan di depan SPBU jalan kaliurang km. 10,7. Dulu beliau pernah menyapa saya di daerah kentungan saat malam gerimis dan mengatakan pada saya untuk hati-hati di jalan. Saya pernah menuangkan perjumpaan saya dengan beliau yang lalu di status facebook pada bulan Juni 2016. “Wah, itu si kakek ramah”. Beliau tengah memanggang beberapa burger. Jelas sekali. Jelas sekali saat saya dan teman saya datang mendekat, beliau tersenyum sambil berbisik “waah” penuh syukur. Beliau tampak senang karena ada beberapa pembeli yang datang. setelah mengantri sebentar, tibalah giliran saya. Lalu saya mulai bertanya. “Kakek, kakek tinggalnya dimana kalau saya boleh tau?”Bersama tulisan tersebut, akun facebook Hana Bi juga mengunggah enam foto penjual burger dari berbagai sisi termasuk burger dagangannya.
“Oh saya tinggal di Imogiri, deket makam raja-raja,” jawab si kakek dengan bahasa jawa. Saya cukup kaget. Jarak Imogiri ke Jogja bukannya dekat. Biasa kalau naik motor dari jalan kaliurang memakan waktu 1 jam setengah.
“Wah, kakek ntar ke sananya naik apa kek?” Tanya saya lagi.
“Yo iki, naik onthel.”
“Haaaah?? Sepeda ini kek? Sama gerobaknya juga? Serius kek?”
“Iyaa. Kalau ndak percaya silakan main ke rumah saya. Kalau hari Minggu saya di rumah. Ada onthel nya di sana. Ada gerobaknya juga. Deket Hutan Pinus itu rumah saya.” Jawab beliau dengan ramah dan penuh semangat.
Saya benar-benar kehabisan kata. Yang keluar dari mulut hanya “masha Allah kek… jauh sekalii… ya Allah… kan jalannya juga nanjak..”
Iya. Jalanan ke daerah hutan pinus sana juga banyak tanjakan karena memang terletak di area Gunung Kidul.
“Berapa lama perjalanan kakek pulang?”
“Sekitar 6 jam an.”
Nyeessss. Dada saya berlobang rasanya. Di kepala saya langsung terbayang keluhan-keluhan duniawi yang pernah saya lontarkan saat hidup saya pun sudah berkecukupan. Lalu si kakek bilang, dia hanya ke Jogja saat hari Selasa, Rabu, dan Sabtu. Selebihnya dia bekerja apa saja yang bisa di kerjakan di rumahnya sana.
Beliau berjualan burger dengan harga 7000 rupiah. Isi burgernya ada beef patty, timun, tomat, dan bawang bombay. Saya yakin si kakek tidak menggunakan selada karena selada memang cepat busuk. Burgernya dikemas dengan kertas nasi dibuat berbentuk kantong. Kualitas bahannya sangat baik. Saus dan mayonaise nya juga bukan yang murah. Begitu juga dengan beefnya. Enak. Intinya, burger buatan si kakek enak dan higenis.
Teman-teman yang mungkin suatu saat kebetulan bertemu beliau, silakan dibeli, dicoba seberapa enaknya burger si kakek ramah ini. Beliau berjualan hingga malam hari, berkeliling dan tempatnya tidak menentu. Nama yang tertulis pada gerobaknya adalah “Dinar Burger”. Saya pun berharap akan lebih sering betemu beliau. Semoga beliau selalu sehat dan penuh semangat. Makasih kek udah pernah bikin saya senyum dengan sapaan kakek setelah 6 jam menempuh perjalanan kakek ke kota ini :”)
BACA JUGA:1. KEBIASAAN
Foto Hot! Cewek ABG Lepas Baju Karena Kalah Taruhan Balapan Hebohkan Facebook