Gila! Di Desa Ini, Beli Pulsa Rp10 Ribu Harganya Rp1 Juta - Pembangunan yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia menimbulkan berbagai cerita yang membuat kita mengelus dada. Salah satunya cerita berikut ini.
Sungguh miris keadaan yang dialami oleh penduduk di Desa Osong, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram, bagian timur, Maluku.
Di desa terpencil ini, akses komunikasi merupakan sesuatu yang luar biasa mahal. Bayangkan untuk memberli pulsa dengan nominal 10 ribu rupiah saja, mereka harus merogoh kocek hingga Rp 1.012.000. Bahkan nilainya jika dilihat di kota besar, senilai dengan ponsel baru.
Meskipun demikian, warga masih tetap membelinya, hal ini lantaran mereka ingin tetap berkomunikasi dengan anaak-anak mereka yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Kota Ambon. Mirisnya, pendapatan mereka bergantung pada hasil bumi, yaitu pertanian dan perkebunan. Pendapatan mereka tergantung panen yang waktunya tak tentu.
Harga voucher pulsa senilai 1 juta ini sebenarnya bukan mahal di nominal vouchernya, tapi yang membuat mahal adalah ongkos untuk pergi ke ibu kota kecamatan.
“Rp1 juta itu bukan harga voucher, tapi biaya transportasi laut yang dipakai penduduk ke ibu kota. Karena kan di Desa Osong tidak ada sinyal, jadi kalau untuk menelepon mesti ke sana. Nah, ongkos untuk satu kali naik kapal Rp500 ribu, jadi kalau pulang pergi jadi Rp1 juta. Sementara harga voucher Rp10 ribu tetap Rp12 ribu (Telkomsel),” kata Idrus Wakano, petugas program pemberdayaan di desa tersebut.
Idrus mengatakan jika kondisi desa Osong ini memang terisolir. Jangankan tower pemancar sinyal, sejak SBT dimekarkan 13 tahun silam, tidak ada aliran listrik, jalan aspal, jembatan dan sangat jarang tersentuh pembangunan.
Walaupun demikian, para orangtua di desa tersebut mengaku tidak putus asa untuk menyekolahkan anak-anak mereka di berbagai perguruan tinggi ternama yang ada di sejumlah kota-kota besar.
“Para orangtua Desa Osong ingin anak-anak mereka berhasil dan kembali membangun desa mereka,” beber Idrus.
Sungguh miris keadaan yang dialami oleh penduduk di Desa Osong, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram, bagian timur, Maluku.
Di desa terpencil ini, akses komunikasi merupakan sesuatu yang luar biasa mahal. Bayangkan untuk memberli pulsa dengan nominal 10 ribu rupiah saja, mereka harus merogoh kocek hingga Rp 1.012.000. Bahkan nilainya jika dilihat di kota besar, senilai dengan ponsel baru.
Meskipun demikian, warga masih tetap membelinya, hal ini lantaran mereka ingin tetap berkomunikasi dengan anaak-anak mereka yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Kota Ambon. Mirisnya, pendapatan mereka bergantung pada hasil bumi, yaitu pertanian dan perkebunan. Pendapatan mereka tergantung panen yang waktunya tak tentu.
Harga voucher pulsa senilai 1 juta ini sebenarnya bukan mahal di nominal vouchernya, tapi yang membuat mahal adalah ongkos untuk pergi ke ibu kota kecamatan.
“Rp1 juta itu bukan harga voucher, tapi biaya transportasi laut yang dipakai penduduk ke ibu kota. Karena kan di Desa Osong tidak ada sinyal, jadi kalau untuk menelepon mesti ke sana. Nah, ongkos untuk satu kali naik kapal Rp500 ribu, jadi kalau pulang pergi jadi Rp1 juta. Sementara harga voucher Rp10 ribu tetap Rp12 ribu (Telkomsel),” kata Idrus Wakano, petugas program pemberdayaan di desa tersebut.
Idrus mengatakan jika kondisi desa Osong ini memang terisolir. Jangankan tower pemancar sinyal, sejak SBT dimekarkan 13 tahun silam, tidak ada aliran listrik, jalan aspal, jembatan dan sangat jarang tersentuh pembangunan.
Walaupun demikian, para orangtua di desa tersebut mengaku tidak putus asa untuk menyekolahkan anak-anak mereka di berbagai perguruan tinggi ternama yang ada di sejumlah kota-kota besar.
“Para orangtua Desa Osong ingin anak-anak mereka berhasil dan kembali membangun desa mereka,” beber Idrus.
Thanks for reading Gila! Di Desa Ini, Beli Pulsa Rp10 Ribu Harganya Rp1 Juta. Please share...!
0 Comment for "Gila! Di Desa Ini, Beli Pulsa Rp10 Ribu Harganya Rp1 Juta"