Efek Dari Ucapan Riziq Bagi Umat Islam Indonesia - Sungguh sangat menyedihkan. Umat Islam hari ini mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari Pemerintah Republik Indonesia. Mereka dizalimi oleh Presiden RI, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar. Segala yang berbau Islam sepertinya langsung dianggap melanggar hukum. Bendera Merah putih yang ditulisi kalimat berbahasa arab, Lailahailallah, dianggap membahayakan.Pelakunya segera ditangkap. Akan tetapi, jika bendera merah putih ditulisi tulisan Metallica, Dream Theater dan sebagainya, aparat mendiamkan saja.
Habib Riziq yang merupakan sosok pemberani yang menyuarakan kebenaran dan kebajikan segera diadili secara hukum. Sementara Ahok yang jelas-jelas menista agama, kasusnya baru diproses setelah didesak tujuh juta orang yang berkumpul di Jakarta. Ini adaah bentuk ketidakadian terhadap umat Islam yang harus dilawan.
Itulah mungkin yang dirasakan oleh mereka yang tergabung menjadi satu dalam Front Pembela Islam (FPI) dan kawan-kawannya. Kepopuleran nama FPI akhir-akhir ini merupakan imbas dari ucapan Ahok di Kepulauan Seribu yang mereka anggap menistakan agama. Setelah menonton tayangan video yang berisi ucapan Ahok, mereka langsung marah besar, lalu menularkan kemarahan mereka pada orang-orang seIndonesia. Sayangnya saya tidak bisa tertular virus kemarahan yang mereka sebarkan. Apalagi jika yang menjadi dasar mereka marah adalah ucapan Ahok yang belum terbukti benar secara hukum telah menistakan agama.
Saya jadi bertanya-tanya pada diri saya, alasan mengapa saya tidak marah ketika FPI cs menyebarkan virus marahnya, apa mungkin karena iman saya tipis ? sehingga tidak bisa langsung marah ketika agama Islam dihina.
Jika ketebalan iman diukur dari seberapa cepat api kemarahan itu menjalar dalam diri kita ketika agama Islam dihina. Lebih baik, iman saya tidak perlu tebal-tebal. Lha untuk apa memiliki iman tebal, kalau disenggol agamanya seperti itu langsung marah ? Bukankah beragama itu mengajarkan kita untuk bersabar dan mampu mengendalikan diri ?
Riziq Effect
Situasi yang terjadi akhir-akhir ini memang cukup mencemaskan sebagian rakyat Indonesia yang beragama Islam. Apalagi di televisi, Riziq Shihab makin berani menyebarkan informasi, bahwa uang Republik Indonesia itu berlambang PKI. Orang itu mengatakan lebih baik uang rupiah yang baru itu ditarik saja karena mengandung lambang palu arit.
Ucapan Riziq tersebut tentu membuat masyarakat Islam berdebar-debar. PKI? Palu Arit ? apakah PKI akan bangkit lagi ? Resah itulah yang mereka rasakan. Itu adalah efek yang mungkin diinginkan oleh Riziq Shihab, resah dan merasa terancam dengan isu PKI sehingga massa beranggapan bahwa Riziq adalah tokoh penyelamat umat Islam dari bahaya PKI.
Luar biasa, berbagai macam cara ditempuh oleh Riziq untuk memuluskan semua rencananya. Termasuk memberikan percikan isu PKI. Akan tetapi, bagi saya, ucapan Riziq tersebut tidak berdasar dan ngawur. Faktanya, PKI itu sudah mati. Isu kebangkitan PKI adalah cara Orde Baru untuk membunuh karakter lawan politiknya. Cara itulah yang hari ini digunakan oleh Riziq Shihab.
Lagipula, apabila anda secara tekun membaca sejarah, anda akan mengerti bahwa PKI sangat tidak mungkin untuk bangkit. Tekanan pada masa lalu yang begitu keras terhadap partai tersebut akan membuat orang yang berniat mendirikan partai tersebut, berpikir 1 juta kali.
Untuk itu, orang seperti Riziq tersebut harus diperiksa oleh secara intensif, benarkah analisa yang dilakukan oleh Riziq bahwa uang rupiah yang dimaksud Riziq memang berlambang PKI ? Atau ada maksud tertentu ? Mengapa Riziq selalu mengasosiasikan sesuatu dengan palu arit ?
Hal tersebut perlu ditanyakan secara detail, untuk mengetahui motif sebenarnya dari Riziq.
Selain itu saya juga resah saat membaca reaksi para pengikut Riziq di sosial media. Mereka menggambarkan situasi yang terjadi saat ini sama dengan situasi yang dialami Rasulullah pada masa dakwah Rasul. Di mana saat itu terjadi beberapa peristiwa pertempuran.
Menghadapi situasi seperi sekarang ini, yang menurut mereka umat Islam dizalimi, mereka bahkan siap angkat senjata melawan Pemerintah. Dianggapnya pemerintah Republik Indonesia itu adalah lawan yang mereka samakan dengan Abu Jahal, Abu sufyan dan sebagainya.
Ini kegagalpahaman yang sengaja dipelihara secara sistematis. FPI sepertinya sedang mengajarkan pada fans mereka bahwa apapun masalahnya, pokoknya solusinya adalah kekerasan, adu fisik, perang, jihad (versi mereka).
Padahal orang-orang yang saat ini menjabat sebagai Presiden, Menag, Kapolri, Panglima TNI dan lainnya juga merupakan orang muslim yang seagama dengan mereka.
Saya sangat menyayangkan reaksi para FPIers tersebut. Kemarahan mereka timbul disebabkan karena informasi yang masih diragukan validitasnya, termasuk dugaan bahwa Ahok telah menista agama.
Tapi bagaimana lagi, mau jelas atau tidak sumber permasalahannya, yang penting umat bisa dibangkitkan kemarahannya untuk menggapai tujuan sekelompok orang.
Habib Riziq yang merupakan sosok pemberani yang menyuarakan kebenaran dan kebajikan segera diadili secara hukum. Sementara Ahok yang jelas-jelas menista agama, kasusnya baru diproses setelah didesak tujuh juta orang yang berkumpul di Jakarta. Ini adaah bentuk ketidakadian terhadap umat Islam yang harus dilawan.
BACA JUGA:Untuk itu setiap kali imam besar kita dipanggil Polisi, kita harus mengawal jangan sampai nanti di Polda Jawa barat terjadi pelecehan terhadap imam besar umat Islam seluruh Indonesia. Kita juga perlu mengobarkan semangat “jihad” karena kita sudah terdesak.
Video Ddangdutan Warga Kalimantan Dijalan Rusak Yang Jadi Viral
Itulah mungkin yang dirasakan oleh mereka yang tergabung menjadi satu dalam Front Pembela Islam (FPI) dan kawan-kawannya. Kepopuleran nama FPI akhir-akhir ini merupakan imbas dari ucapan Ahok di Kepulauan Seribu yang mereka anggap menistakan agama. Setelah menonton tayangan video yang berisi ucapan Ahok, mereka langsung marah besar, lalu menularkan kemarahan mereka pada orang-orang seIndonesia. Sayangnya saya tidak bisa tertular virus kemarahan yang mereka sebarkan. Apalagi jika yang menjadi dasar mereka marah adalah ucapan Ahok yang belum terbukti benar secara hukum telah menistakan agama.
Saya jadi bertanya-tanya pada diri saya, alasan mengapa saya tidak marah ketika FPI cs menyebarkan virus marahnya, apa mungkin karena iman saya tipis ? sehingga tidak bisa langsung marah ketika agama Islam dihina.
Jika ketebalan iman diukur dari seberapa cepat api kemarahan itu menjalar dalam diri kita ketika agama Islam dihina. Lebih baik, iman saya tidak perlu tebal-tebal. Lha untuk apa memiliki iman tebal, kalau disenggol agamanya seperti itu langsung marah ? Bukankah beragama itu mengajarkan kita untuk bersabar dan mampu mengendalikan diri ?
Riziq Effect
Situasi yang terjadi akhir-akhir ini memang cukup mencemaskan sebagian rakyat Indonesia yang beragama Islam. Apalagi di televisi, Riziq Shihab makin berani menyebarkan informasi, bahwa uang Republik Indonesia itu berlambang PKI. Orang itu mengatakan lebih baik uang rupiah yang baru itu ditarik saja karena mengandung lambang palu arit.
Ucapan Riziq tersebut tentu membuat masyarakat Islam berdebar-debar. PKI? Palu Arit ? apakah PKI akan bangkit lagi ? Resah itulah yang mereka rasakan. Itu adalah efek yang mungkin diinginkan oleh Riziq Shihab, resah dan merasa terancam dengan isu PKI sehingga massa beranggapan bahwa Riziq adalah tokoh penyelamat umat Islam dari bahaya PKI.
Luar biasa, berbagai macam cara ditempuh oleh Riziq untuk memuluskan semua rencananya. Termasuk memberikan percikan isu PKI. Akan tetapi, bagi saya, ucapan Riziq tersebut tidak berdasar dan ngawur. Faktanya, PKI itu sudah mati. Isu kebangkitan PKI adalah cara Orde Baru untuk membunuh karakter lawan politiknya. Cara itulah yang hari ini digunakan oleh Riziq Shihab.
Lagipula, apabila anda secara tekun membaca sejarah, anda akan mengerti bahwa PKI sangat tidak mungkin untuk bangkit. Tekanan pada masa lalu yang begitu keras terhadap partai tersebut akan membuat orang yang berniat mendirikan partai tersebut, berpikir 1 juta kali.
Untuk itu, orang seperti Riziq tersebut harus diperiksa oleh secara intensif, benarkah analisa yang dilakukan oleh Riziq bahwa uang rupiah yang dimaksud Riziq memang berlambang PKI ? Atau ada maksud tertentu ? Mengapa Riziq selalu mengasosiasikan sesuatu dengan palu arit ?
Hal tersebut perlu ditanyakan secara detail, untuk mengetahui motif sebenarnya dari Riziq.
Selain itu saya juga resah saat membaca reaksi para pengikut Riziq di sosial media. Mereka menggambarkan situasi yang terjadi saat ini sama dengan situasi yang dialami Rasulullah pada masa dakwah Rasul. Di mana saat itu terjadi beberapa peristiwa pertempuran.
Menghadapi situasi seperi sekarang ini, yang menurut mereka umat Islam dizalimi, mereka bahkan siap angkat senjata melawan Pemerintah. Dianggapnya pemerintah Republik Indonesia itu adalah lawan yang mereka samakan dengan Abu Jahal, Abu sufyan dan sebagainya.
Ini kegagalpahaman yang sengaja dipelihara secara sistematis. FPI sepertinya sedang mengajarkan pada fans mereka bahwa apapun masalahnya, pokoknya solusinya adalah kekerasan, adu fisik, perang, jihad (versi mereka).
Padahal orang-orang yang saat ini menjabat sebagai Presiden, Menag, Kapolri, Panglima TNI dan lainnya juga merupakan orang muslim yang seagama dengan mereka.
Saya sangat menyayangkan reaksi para FPIers tersebut. Kemarahan mereka timbul disebabkan karena informasi yang masih diragukan validitasnya, termasuk dugaan bahwa Ahok telah menista agama.
Tapi bagaimana lagi, mau jelas atau tidak sumber permasalahannya, yang penting umat bisa dibangkitkan kemarahannya untuk menggapai tujuan sekelompok orang.
Penulis : Arif Budi Darmawan
Thanks for reading Efek Dari Ucapan Riziq Bagi Umat Islam Indonesia. Please share...!
0 Comment for "Efek Dari Ucapan Riziq Bagi Umat Islam Indonesia"