Blog kumpulan artikel, foto, video terbaru yang jadi viral dan hebohkan netizen Indonesia

Ads Here

Kisah Hidup Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia

Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia
Kisah Hidup Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia - Pria tua renta ini dulunya pembunuh bayaran paling bengis di Indonesia-sekarang ini yang dilakukan. Usianya sudah tidak muda lagi. Wajahnya keriput, rambut putih di kepalanya pun hanya tinggal sebagian saja. Pria ini sekarang sedang berusaha berserah diri kepada Tuhan atas segala yang telah ia perbuat di masa muda.

Iwan Cepi Murtado, pria berusia 75 ini dulunya merupakan seorang pembunuh bayaran yang dikenal bengis saat melakukan aksinya. Malah, Iwan Cepi disebut-sebut sebagai pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia.

Dalam sebuah wawancara tayangan On The Spot Trans 7, Iwan menjelaskan seperti apa masa lalunya dan bagaimana ia sekarang menjalani hidup.

Iwan Cepi Murtado adalah anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan kemayoran'. Dalam perjalanan hidupnya, Iwan pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun. Dirinya memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.
BACA JUGA:
Abang Long Fadzil, Mantan Preman Yang Taubat Karena Mimpi Kiamat
"Kalau keluar, saya memang lupa dengan kedisiplinan saya," kata Iwan dalam wawancara di tayangan On The Spot.

Pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya. Segala pengalamannya saat jadi tentara membuat Iwan tidak begitu kesulitan dalam menghilangkan nyawa orang lain.

Dalam wawancaranya, Iwan Cepi Murtado menjelaskan bagaimana tekniknya saat mendapat orderan untuk membunuh seseorang. Iwan selalu melakukan pengamatan terhadap calon korban selama beberapa hari, bisa sampai satu minggu. Ia mempunyai cara sendiri dalam melaksanakan tugas, tidak mau orang yang memerintahnya ikut campur untuk urusan eksekusi.

Menurut On The Spot, target Iwan biasanya adalah orang-orang kaya yang dianggap menjadi pesaing orang yang memberikan orderan.

"Itu ada satu perjanjian. Kalau saudara menyuruh saya, di lapangan jangan ikut campur," kata dia.

Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia

Iwan menyebutkan dirinya tidak memikirkan soal nyawa orang, ia hanya melihat bayarannya.

"Melihat bayaran, apa yang saya pikirkan sudah tidak pikirkan lagi," kata Iwan.

Adapun jumlah bayaran Iwan untuk sekali membunuh, harganya tidak menentu. Mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 25 juta. Kendati dikenal sebagai pembunuh bayaran, Iwan tidak menyebut dirinya sendiri dengan predikat tersebut.

Menurutnya, sebutan pembunuh bayaran berasal dari teman-temannya. Ketika ditanya sudah berapa nyawa yang telah dihabisinya, Iwan enggan menjawab. Matanya langsung berkaca-kaca ketika mengingat masa kelam tersebut.

"Saya udah nggak mau mengungkap lagi. Karena yang saya kerjakan ini bukan mencuri, nyawa orang yang saya habisi", ujar Iwan.
BACA JUGA:
Video: Preman Bertato Tukang Palak Nangis Saat Ditangkap Polisi
Ketika ditanya untuk kedua kalinya oleh pewawancara soal total orang yang dibunuhnya, Iwan Cepi kembali enggan memberikan jawaban.

"Jangan ditanya lagi. Kalau saya ditanya sampai ke situ (membunuh), hati saya terenyuh," tambahnya.

Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia
Kehidupan Iwan mulai berubah ketika mendekam di penjara Cipinang selama sepuluh tahun. Hal yang mengejutkan adalah ketika dipenjara Iwan begitu disegani. Malah ia mengaku menjadi pemimpin para narapidana di sana.

Saat keluar penjara, Iwan mulai menata kembali hidupnya. Ia bertaubat dan menyesali segala perbuatannya.

"Apakah saya bertaubat ini ada ampunan Allah? Saya serahkan kepada Allah," ujarnya.

Sumber. Tribunnews.com

Thanks for reading Kisah Hidup Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia. Please share...!

0 Comment for "Kisah Hidup Iwan Cepi Murtado, Pembunuh Bayaran Paling Sadis di Indonesia"

Back To Top